Kalau Jodoh Takkan Kemana Berani Sabar

Kalau Jodoh Takkan Kemana Berani Sabar? – Pasangan hidup adalah belahan jiwa, tempat hati menemukan muara ketenangan, ketentraman serta kasih sayang. Ketika diri belum berjumpa dengan kekasih pujaan, hati gundah gulana, jiwa selalu merindu, kapan kira-kira akan bertemu.

Namun apa yang kita damba belum juga bersua, padahal usia sudah beranjak dewasa, orang tua sering bertanya sudah adakah tanda-tanda jodoh menyapa, orang di sekeliling juga tak mau ketinggalan ikut bicara, kenapa tidak segera melangkah ke dermaga bahagia?

Diripun dihantui beribu tanya:

Tak layakkah kita mendapat kekasih halal sebagaimana mereka?

Tak kurangkah kita menjemput jodoh yang diridhai-Nya?

Dan beberapa pertanyaan lain yang intinya sama, kapan menikahnya?

Dunia belum berakhir, maka tak usah khawatir, masih ada waktu untuk berpikir, dzikir, doa dan memaksimalkan ikhtiar sebelum semua kehidupan berakhir.

Manakala sang pujaan belum juga bersua, kuncinya kita butuh ikhlas dan sabar menghadapinya.

Kita sebagai muslim yang baik sudah diberi bekal dalam menghadapi beberapa perkara, jika diuji bersabar dan bersyukur ketika Allah melimpahkan karunia-Nya kepada kita.

Apapun yang saat ini kita alami, keikhlasan itulah yang akan menjadi penopangnya dan kesabaranlah yang akan menguatkannya.

Maka sejenak renungkan dan berhentilah menyudutkan diri sendiri, merasa tak layak, tak pantas yang pada akhirnya putus asa.

Hal lain yang mesti kita miliki selain positive thinking (berpikir positif) adalah positive feeling (berperasaan positif). Hati dan perasaan mestilah kita bersihkan dari hal-hal yang membuat kita merasa tak berdaya.

Kalau Jodoh Takkan Kemana Berani Sabar
Kalau Jodoh Takkan Kemana Berani Sabar

Ketika sang pujaan belum bersua, ini bukanlah akhir dari segalanya.

Karena bisa jadi Allah menguji kesungguhan dan kesiapan kita.

Sesungguhnya Allah lebih tahu tentang kita dan segala kebutuhan kita.

Mencoba memahami kembali hakikat pernikahan adalah untuk mendapat ridha-Nya dengan jalan yang diridhai-Nya pula, maka akan menguatkan azzam kita bahwa pernikahan yang bahagia adalah sebuah ikhtiar yang sebenarnya, tak sekedar merangkai cerita cinta sebagai pemanis belaka.

Karena yang kita damba adalah kekasih halal sebagai tempat berbagi, menjadi kawan dalam perjalanan meniti kasih Ilahi, menuju gerbang surga dalam maghligai rumah tanggga yang diridhai.

Semoga segala apa yang kita harapkan bisa  menjadi kenyataan, dan jodoh yang diharapkan segera dihadirkan oleh Allah SWT dalam satu ikatan suci yaitu pernikahan, Aamiin.

Baca Juga: Mengapa Jodoh Tak Kunjung Datang? Inilah Jawabannya

Baca juga tulisan berikut ini: