Wahai Suami Katakanlah Ini Kepada Istrimu

Wahai Suami, Katakanlah Ini Kepada Istrimu – Istriku, ketika pertama kali ku ikatkan niat hatiku dengan keberanian untuk meminangmu, menjadikan dirimu bagian dari diriku, maka ketika itu pula telah ku mantapkan dalam hatiku bahwa kaulah yang kupilih untuk mendampingiku menjalani hidupku.

Istriku, ketika hari itu aku mengucapkan ikrar pernikahan, menyebutkan jumlah aku menebusmu, aku tahu sejak itulah aku harus mampu menjadi seorang yang bertanggung jawab penuh kepadamu.

Bahwa aku sekarang yang mengambil posisi ayah mu sebagai pelindung mu, posisi ibumu sebagai curahan hatimu.
Wahai Suami, Katakanlah Ini Kepada Istrimu
Istriku, sungguh aku ingin menjadikan mu bagai Siti Khadijah, yang mendapat curahan hati dari sang tauladan, sungguh aku ingin menjadi kan mu seperti Siti Khadijah, yang tak ada dua sampai akhir nya engkau harus tiada.

Namun, aku hanya lelaki biasa,bukan sang tauladan yang mampu menahan segala godaan dan nafsu.

Namun percayalah istriku, kau wanita dari ketika aku meminang, mengikatkan niat dan keberanianku.

Istriku, terima dan pahamilah segala kekurangan dan kelebihanku, dan Aku pun akan menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirimu. Karena hakikat pernikahan itu saling melengkapi kekurangan dan kelebihan dua insan ketika bersatu.

Istriku, Bismillahi Tawakaltu Alallah, kita mulai lembaran hidup baru, menanti calon mujahid dan Mujahidah yang akan Allah titipkan di rahimmu. Bersabarlah Wahai Istriku.!

Ketika keadaan mendadak berubah tak seperti biasa, karena engkau tahu jalan hidup tak selamanya sesuai dengan harapan kita, karena bahagia tak bisa selamanya kita rasa, karena Allah telah menuliskan semuanya.

Wahai suami katakanlah ini kepada istrimu, “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.”(QS. Al-Hadiid: 22-23)

Dan ketika engkau merasa lelah dan bimbang, datang dan bersandarlah di pundakku.

Supaya dapat kukisahkan lagi sirah Nabi yang dapat menyemangatimu.

Dan bisa kulihat lagi senyum manis di wajahmu. Karena senyuman adalah lengkungan yang dapat meluruskan segalanya. Semoga rumah tangga kita Sakinah Mawaddah Warahmah, Aamiin.

Baca juga tulisan berikut ini: