Sehingga engkau pun tau bahwa aku tak secantik yang kau kira apalagi seperti bidadari dalam impianmu.
Jangan menilai aku dari setiap senyuman, keramahan dan kegembiraan yang pernah ku berikan padamu. Tapi nilai aku dari masamnya wajahku ketika menatapmu, serta kesedihan yang pernah ku bagi padamu.
Sehingga engkau pun tahu bahwa aku kadang pemarah, tak ramah dan tak peduli akan perasaanmu.
Jangan pula engkau menilaiku melalui kata-kata manis dan bijak yang pernah mengalir dari bibirku dan kau dengar. Tapi coba engkau nilai aku dari seberapa seringkah aku mengucapkan kata-kata kasar dan sia-sia.
Sehingga engkau pun akan semakin tau bahwa aku tak semanis dengan kata-kata manisku.
Aku sama sekali tak menginginkan engkau menilai diriku dari semua kebaikan-kebaikan yang pernah ku lakukan. Tapi nilailah dari sudut keburukan-keburukanku, hingga kau pun tau bahwa aku tak sebaik itu.
Jangan engkau menilaiku akan kepandaian dan kecakapanku dalam menghadapi suatu masalah. Tapi nilailah aku dari kebodohan yang pernah dan sedang kulakukan.hingga kau pun tau aku bukanlah seorang pakar atau orang yang banyak pengetahuannya.
Jangan engkau menilaiku pula dari seberapa kuat dan beraninya diriku dalam hidup ini. Tapi nilai aku dari beberapa lemah dan takutnya diriku ini dalam menghadapi persoalan hidup. yang tak berat saja aku bisa terjatuh.
Sehingga engkau pun tau bahwa aku bukan seorang wonder woman apalagi super women.
Jangan menilai diriku dari tingginya penghargaanku terhadap dirimu. Tapi nilai aku bagaimana aku pernah merendahkan dirimu dan sikap tidak menghargaiku hingga kau pun tau bahwa diriku mungkin lebih rendah dari rendahnya ku melihatmu.
Engkau mau ku beri tau, please jangan nilai aku dari janji-janji manis penuh harapan yang pernah ku ikrarkan dihadapanmu. Tapi please nilai aku dari sudah berapa kali aku mengingkari dan membatalkan janji itu, hingga kau pun tau aku kadang tak konsisten.
Jangan menilai aku dari kebersamaan yang tercipta diantara kita saja. Tapi nilai aku dari seberapa seringnya aku pergi meninggalkan dirimu saat kau membutuhkan kehadiranku.
Sehingga engkau pun tau bahwa aku adalah seorang yang egois.
Baca Juga: Maafkanlah Kesalahan Pasangan Hidup Kita.
Janganlah engkau menilai aku dari berapa besarnya pengorbanan yang aku lakukan untuk dirimu. Tapi nilai aku dari seberapa besarkah tuntutanku padamu untuk kau penuhi hingga kau pun tau bahwa diriku masih senang untuk memuaskan keinginan pribadi dan belum mampu memberi.
Sungguh, aku hanya mengingatkanmu, aku tak pernah melarangmu bahkan mengaturmu untuk menilai diriku dari segi manapun yang kau sukai.
Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku memang begitu, dan tak ingin kau salah menilai untukku.
Dan sungguh aku mohon jangan kau pergi meninggalkan diriku setelah kau tau aku tak seperti apa yang kau mau karena kau tau aku, bukan untuk membenciku.
Suamiku, nilailah aku apa adanya.
Aku hanya sebuah rumput liar yang tak indah, yang tak banyak dilirik dan diperhatikan, sebuah rumput kecil yang tidak banyak memberi arti indah di dalam sebuah taman impian.
Aku hanya sebuah debu kecil yang akan hilang diterpa angin dan luntur disapu hujan hingga mungkin tak berbekas
Aku hanyalah sebuah serpihan yang ditelan hiruk pikuknya siang dan tenggelam ditelan malam
inilah aku yang apa adannya.
Sebuah pribadi yang berusaha untuk bertahan memberi warna hidup ini sampai akhir nafasku yang tersisa.