Nasehat Untuk Pria Dan Wanita Yang Akan Menikah – Pernikahan adalah ibadah, pernikahan itu suci, ingatlah itu, memang pernikahan itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan atau ketampanan bisa karena keturunan, dan bisa karena agama.
Namun jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan dan ketampanan sebagai alasan dalam melaksanakan pernikahan, karena semua itu akan menyebabkan celaka dalam kehidupan rumah tangga.
Jadikanlah agama sebagai alasan, maka engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Tidak dipungkiri, bahwa keluarga terbentuk karena cinta, namun jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah Allah sebagai landasan, niscaya engkau akan selamat, tidak hanya dunia, tapi juga akherat.
Jadikanlah ridha Allah sebagai tujuan, niscaya Mawaddah (kasih), Sakinah (ketentraman) dan Rahmah (sayang) akan tercapai.
Lihatlah manusia teragung Nabi Muhammad SAW, tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya. Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar. Menjahit bajunya yang robek sendiri.
Untuk para pria, jika engkau menjadi seorang suami.
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu, jangan engkau terlalu menuruti istrimu, jika itu engaku lakukan akan celaka, engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.
Lihatlah bagaimana Allah menegur Nabimu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan, hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu, dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah. Jangan biarkan dia dengan kehendaknya.
Lihatlah bagaimana istri Nabi Nuh a.s. dan Nabi Luth a.s. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.
Istrimu bisa menjadi musuhmu.
Oleh karena itu, didiklah istrimu, jadikanlah dia sebagai Siti Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas dakwah suami, Nabi Ibrahim a.s.
Jadikan dia sebagai Siti Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya.
Jadikan dia sebagai Siti Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Nabi Muhammad SAW menerima tugas risalah menyebarkan ajaran islam.
Istrimu adalah tanggung jawabmu, jangan kau larang mereka taat kepada Allah. Biarkan mereka menjadi wanita sholehah.
Biarkan mereka menjadi siti hajar atau siti maryam, jangan engkau belenggu mereka dengan egomu.
Wahai kaum wanita, jika engkau menjadi seorang istri.
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu, angan engkau paksa suamimu melanggar Allah, siapkan dirimu untuk menjadi Siti Hajar, yang setia terhadap tugas suami, siapkan dirimu untuk menjadi siti maryam, yang bisa menjaga kehormatannya, siapkan dirimu untuk menjadi siti khadijah, yang bisa mendampingi suami
menjalankan misi.
Jangan engkau usik suamimu dengan rengekanmu, jangan engkau usik suamimu dengan tangismu.
Jika itu engkau lakukan, maka kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka.
Wahai Kaum Pria, jika engkau menjadi seorang bapak.
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim, jadilah bapak yang tegas seperti Nabi Ibrahim a.s. jadilah bapak yang kasih seperti Nabi Muhammad SAW.
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah, ajaklah mereka taat kepada Allah, jadikan dia seperti Nabi Yusuf a.s. yang berbakti, jadikan dia seperti Nabi Ismail a.s. yang taat.
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yg durhaka.
Mohonlah kepada Allah, mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang sholeh. Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Untuk para wanita, jika engkau menjadi seorang ibu.
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh, bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu, jadikanlah mereka mujahid dan mujahidah, jadikanlah mereka tentara-tentara Allah. Jangan biarkan mereka bermanja-manja, jangan biarkan mereka bermalas-malasan.
Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang sholeh sholehah, hamba-hamba yang siap menegakkan Risalah Islam.
(By: Renungan N Kisah Inspiratif)
Baca Juga: Wahai Para Suami, Istrimu Adalah Amanah Yang Allah Berikan Untukmu
