Seorang hamba-Mu yang senantiasa berdzikir kepada-Mu, seorang lelaki yang tegas dan berani, yang tidak pernah takut untuk berkata benar, yang tidak pernah gentar melawan nafsu yang ingin menguasai diri, yang senantiasa mengajak aku berjuang berjihad fisabilillah.
Dia yang selalu menghibur aku dengan alunan ayat-ayat suci Al-Quran, dengan dzikir-dzikir munajat, dengan surat-surat rindu yang dihafalnya.
Ketika aku terlena mimpi indah duniawi, dia menasehati ku supaya mengingati mati. Ketika aku sedang asyik terpesona dengan buaian cinta dunia, dia menyadarkan aku betapa lezatnya lagi pesona cinta Yang Maha Esa.
Dia memang senantiasa kelihatan penat matanya penat karena membaca ayat-ayat-Mu.
Suaranya lesu karena penat mengaji dan berzikir kepada-Mu.
Badannya letih karena bermunajat di malam hari kepada-Mu.
Dia yang senantiasa mengingati mati, karena baginya dunia ini adalah pentas lakon semata-mata, hamba-Nya adalah pelakon. Hasil keputusan lakonan kita akan diputuskan di padang Mahsyar nanti.
Dia yang senantiasa menjaga matanya dari perkara-perkara maksiat, dia yang senantiasa mengajak aku mendalami ajaran Islam.
Dia seorang yang penyayang dan taat akan kedua ibu bapak, dia juga senantiasa berbakti untuk keluarga.
Dia yang senantiasa tabah dan sabar dalam menghadapi fitnahan, karena baginya fitnahan itu adalah sebuah cambukan sajadah imannya yang terkoyak. Lantaran mungkin karena kekhilafannya sendiri.
Dia yang senantiasa menjaga sholatnya, karena itulah sejati diirinya, dia senantiasa bersedia menjadi imam dan pemimpin keluarga.
Dia yang tidak pernah berasa malu mempertahankan agama Islamnya, karena Islam adalah dien Allah yang sebenar-benarnya.
Dia yang senantiasa ingin mencontohi sifat-sifat mulia Rasullullah SAW, dia juga senantiasa berusaha mencintai kekasih agungnya. Kekasih sejatinya dan kekal abadi Yaitu Allah Rabbul’izzati.
Dia yang selalu berdoa dan mengimpikan syurga, karena dia ingin mengajak aku ke sana. Karena, di situlah tempat pertama wujudnya cinta.
Dia yang ingin membawa aku ke syurga yang abadi dan hakiki, aku mencintai dia karena agamanya dan karena cintanya kepada Maha Pencipta.
Andai dia hilangkan cintanya, maka hilanglah cintaku pada dia, cinta dia terhadap Maha Pencipta mendekatkan aku pada-Nya, karena cinta Illahi jugalah yang menyebabkan aku memilih dia.
Yaa Allah siapakah dia?
Baca Juga: Do’a Agar Menjadi Istri Yang Sholehah.
Aku juga tidak mengetahui siapakah dia jodoh ku. Hanya Engkau Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, do’aku: “Semoga dia tercipta untuk ku, dan semoga aku bertemu jodoh dengan dia.”
Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin.