Sebelum Halal Cintailah Ia dengan Sederhana – Terkadang sulit untuk memahami mengapa Allah menghadirkan seseorang dalam kehidupan kita. Berawal dari saling mengenal tanpa kita sadari ternyata benih-benih cinta ikut tumbuh di sana.
Orang bijak berkata: “Bukanlah cinta itu yang salah karena ia fitrah siapapun pasti merasakannya.”
Yang salah adalah jika kita menyikapi cinta yang belum halal itu layaknya ia telah menjadi pasangan halal kita.
Terkadang kita menginginkan sesuatu yang lebih, perhatiannya, kasih sayangnya dan barangkali ingin sekali mendengar ucapannya: “aku mencintaimu dan aku merindukanmu.” ingin rasanya sesekali dia mengunjungi kita dengan membawa setangkai mawar indah sebagai bukti bahwa dia mencintai kita.
Tak lupa kita pun ingin dia menuliskan bait- bait puisi cinta yang begitu syahdu.
Lalu kita sering bertanya padanya: “Bisakah dirimu romantis? Bisakah dirimu memberikan waktumu berdua denganku?“
Namun di kala kita menyadari terbersit tanya di hati: “Benarkah cinta sebelum halal itu harus dibuktikan dengan cara demikian?“
Pada hakekatnya cinta itu suci, datang dari Allah biarlah Allah yang mengatur segalanya hingga keindahan itu datang pada waktunya.
Sebelum halal, bersabarlah dengan mencintainya secara sederhana dan tidak berlebihan.
Jangan kotori cinta yang suci itu dengan aktifitas pacaran atau hal- hal yang mendatangkan murka Allah.
Cara yang terbaik adalah perbaikilah kualitas diri kita agar kita pantas bersanding dengan jodoh yang kelak Allah pilihkan untuk kita.
Cinta terkadang tumbuh dengan sendirinya. Cinta itu tiba-tiba ada dan sekuat apapun kita menghapusnya dari hati kenyataanya tak kan bisa. Karena sesungguhnya Allah lah yang menumbuhkan cinta itu.
Allah yang menggerakkan hati kita untuk mencintainya. Maka cara yang indah adalah mintalah pada Allah apa yang terbaik menurutnya.
Pasrahkan diri kita kepada-Nya melalui do’a dan istikharah. Bersabarlah dan mintalah ketetapan yang pasti atas hadirnya cinta itu.
Namun, terkadang cinta tidak tumbuh dengan sendirinya. Seiring perjalalan waktu dan kebersamaan yang tak terhindarkan, cintapun tumbuh menyertainya. Ibarat biji kitalah yang menanam, merawat, memupuk dan menyiram dengan berbagai macam kebaikan.
Maka cinta akan tumbuh sebagaimana ketekunan kita yang merawatnya.
Hal yang harus diwaspadai jika cinta tumbuh tidak pada tempatnya, misalnya yang kita cintai sudah memiliki pasangan halal.
Cinta yang demikian ini tidak boleh dipelihara. Sekuat tenaga cari kesibukan supaya tidak lagi terkenang dengan dirinya, dan mintalah pada Allah ganti yang lebih baik.
Kalau semua jalan sudah kita tempuh tapi belum berhasil maka bersabarlah atas taqdir cinta yang bukan milik kita, ini adalah ujian dari Allah.
Insya Allah kelak Allah akan memberi pasangan yang terbaik pada waktu yang tepat dan dengan orang yang tepat.
Baca Juga Artikel Lainnya: Kesetiaan Adalah Hal Yang Penting Dalam Sebuah Hubungan.