Ya Allah, kapan engkau mempertemukan aku dengan jodohku? Ya, Allah, aku sudah berdoa siang dan malam, berupaya dan bekerja keras, sudilah kiranya Engkau mempertemukan aku dengan jodohku. Jodoh yang dari padamu. Kalaupun aku masih harus menunggu sesaat lagi, ya Allah, buatlah aku tetap nyaman menanti jodoh dari-Mu.
Tetaplah berprasangka baiklah kepada Allah. Pastilah engkau tahu bahwa Allah Maha tahu, engkau pun pasti mengakui bahwa Dia ‘Azza wa Jalla tidak pernah memutuskan sesuatu tanpa hikmah besar yang mengiringinya. Yakinlah bahwa dengan “tertundanya” saat pernikahan merupakan bentuk kasih sayang-Nya pada kita; bisa saja agar kita terhindar dari suami jahat, rumah tangga yang tidak bahagia, atau bahkan dari mendapatkan suami yang membahayakan akherat kita. Dari sini maka akan muncul keridhoan dan kesabaran yang akan membuat hati terasa ringan.
Hidup adalah ujian, jangan sampai kita gagal. Hakekat hidup adalah ujian, maka semua makhluk di kolong langit ini pun diuji. Sebagaimana pernikahan adalah ujian (ujian tanggungjawab, ketaatan pada suami, kesabaran menghadapi masalah, beratnya melahirkan dan mendidik anak, dan sebagainya) maka “kesendirian” pun ujian. Maka jangan sampai engkau gagal dan terjatuh pada kemaksiatan: Mencela keadaan, berpacaran, melakukan perzinahan, atau bahkan bunuh diri karena putus harapan, karena jika begitu syetan akan tertawa puas karena engkau telah terpeleset keluar dari jalur ketaatan, dan inilah hakekat kegagalan. Jika engkau sabar dan lolos ujian niscaya deraja dan “kelas”mu di sisi Allah akan naik dan mulia.
Allah memberikan kita kesempatan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Bahkan bisa jadi engkau bersyukur, karena penundaan berarti juga sebuah kesempatan; kesempatan untuk memperbaiki diri, mengasah iman, amal saleh, pengetahuan, pendidikan, karakter, dan sebagainya…hingga dirimu makin kredibel, makin shalehah, matang dan berkualitas hingga engkau layak mendapatkan sosok yang juga “berkelas” iman dan lainnya. Bukankah Allah akan memasangkan yang baik dengan yang baik? .. apa jadinya jika kondisi kita masih “acak-acakan’ lalu dalam kondisi itu kita menikah dengan sosok yang juga begitu..? bukankah belum menikahnya kita benar-benar sebuah kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik?
Hidup terus berjalan apapun keadaan kita… maka jangan pernah rugi dua kali. Menikah hanyalah satu diantara puluhan agenda besar kehidupan. Maka Jangan pernah memfokuskan perhatian hanya pada penantian.. lalu agenda hidup lainnya terabaikan. “penantian” yang positif adalah dengan menyukseskan agenda kehidupan penting kita; menuntut ilmu agama, meraih pendidikan setinggi mungkin, memperbaiki sisi ekonomi, merawat fisik, kedewasaan dan pola pikir dan tingkah laku. Sehingga dengan begitu kita tidak merasa menyesal nanti, dan ketika kredibilitas diri kita meningkat pesat secara tidak langsung juga sebab bagi datangnya calon yang kredibel agama maupun dunianya. Coba bayangkan jika sekian tahun memperbaiki diri engkau menjadi muslimah yg alim, ahli ibadah, gelar makin banyak, punya usaha, fisik makin terawat.. kira-kira siapa yg akan datang ?
Perbesar keyakinan dan prasangka baik kepada Allah bahwa kita akan mendapatkan jodoh yang terbaik pada saat yang tepat, tidak ada setitik pun pikiran bahwa kita tidak mendapatkan jodoh. Karena Allah berfirman dalam hadits Qudsi: “Aku (Allah) sesuai persangkaan hamba-Ku kepada-Ku..”.
Masuklah ke dalam lingkungan yang baik, di mana ada banyak orang-orang baik yang saling mendukung: lingkungan kantor, tetangga, atau pemuda-pemudi mesjid. Dengan bergaul dengan orang-orang baik, akan memperbesar peluang mendapatkan jodoh yang baik. Manfaatkan orang-orang baik di sekitar kita; Orangtua, kawan yang shalehah, para ustadzah, kerabat yang baik termasuk jalan bagi ikhtiar kita.
Senjata sangat ampuh yang sering dilakukan alakadarnya adalah dengan berdoa. Padahal jika dilakukan dengan sangat tulus dan serius, di waktu-waktu mustajab, serta menghilangkan semua faktor penghalang bagi terkabulnya doa, niscaya doa menjadi sebab signifikan bagi selesainya permasalahan hidup kita. Karena memang Allah Maha kuasa atas segala urusan makhluknya.
Teruntuk saudaraku dan saudariku yang masih diuji dengan kesendirian, engkau tidak perlu galau, manfaatkan peluang ini untuk meraih masa depan terindahmu.. dengan memperbaiki diri dan mendapatkan pasangan yang terbaik. Tetaplah nyaman menanti jodoh, karena kita tahu, Allah sudah menyediakan jodoh yang terbaik bagi kita.