Duhai Istriku Berhiaslah Dengan Akhlaq Yang Sholehah

Istriku berhiaslah Dengan Akhlaq Yang Sholehah – Duhai istriku, malam telah larut, dan aku melihat engkau telah terlelap dengan indahnya menuju mimpi-mimpimu,dapat aku melihat engkau tersenyum dengan indahnya di dalam tidurmu. Duhai istriku, beristirahatlah sebentar sebelum engkau bangun untuk mengerjakan sholat malammu. Duhai istriku, dapat aku melihat bulir-bulir keringat membasahi keningmu, mungkin karena udara yang terasa panas di malam ini membuatmu banyak berkeringat dalam tidurmu, memang kamar yang sempit ini tidak memikili AC,tidak banyak memiliki hiasan dan perabotan yang mahal, tidak juga kita beralaskan tempat tidur yang empuk dan mewah.

Namun diriku selalu bersyukur kepada Allah karena engkau menerima semua ini dengan lapang dada dan penuh kesabaran.

Baca Juga: Inilh Rahasianya Mengapa Islam Menyuruh Kaum Wanita Untuk Memilih Suami Yang Sholeh.

Duhai istriku, sewa rumah akan habis satu bulan lagi, dan tabungan kita belum cukup untuk membayar sewa rumah ini satu tahun ke depan, semoga Allah  memberikan kita tambahan rizki agar kita mampu memperpanjang sewa rumah kecil ini, agar kita terlindung dari terik panas dan dinginnya malam, agar anak-anak kita pun bisa bernaung dari derasnya hujan dan memiliki tempat bermain. Memang tidak luas rumah yang kita sewa ini, namun bersama dirimu dan anak-anak kita semuanya, ia menjadi taman surga yang indah.

Duhai istriku, kita memang tidak memiliki rumah tempat tinggal yang luas sebagai bagian dari kebahagiaan,namun aku memiliki sebagian kebahagiaan yang lain,yaitu dirimu sebagai Istri yang sholehah yang selalu berada di sampingku, bersabar atas semua kesempitan dunia ini.

Duhai ibu dari anak-anaku, terima kasih karena engkau tidak pernah mengeluh karena ketidakmampuan suamimu untuk membelikan sebuah rumah bagimu.

Duhai bidadariku yang Allah pilihkan untukku, terima kasih engkau telah membangkitkan semangatku untuk ibadah kepada Allah di tengah-tengah kesulitan kita, terima kasih atas kesabaranmu mendidik anak-anak kita di tengah kekurangan ini.

Terima kasih duhai istriku, engkau selalu mengingatkan diriku untuk senantiasa bersyukur kepada Allah atas rizki yang di berikan-Nya kepada kita sehingga kita bisa makan setiap hari tanpa kekurangan.

Duhai istri dari hamba yang dha’if, perkenankanlah suamimu mengajakmu untuk membangun sebuah rumah dan istana yang indah bagimu di syurga kelak,  dunia ini bukan bagian kita, dan kita tidak akan tinggal lama di dalamnya, biarlah kita kelak keluar dari kesempitan ini menuju kelapangan yang indah, Insya Allah.

Duhai istriku, mari kita bangun sebuah rumah di syurga dengan sholat sunnah rawatib, berusahalah untuk menegakkannya walau di tengah kesibukanmu mengurus rumah tangga dan anak-anak kita, berusahalah demi kebaikanmu dan kebaikan kita semua, aku akan membantumu dalam menjaga anak-anak kita dan membantumu mengerjakan pekerjaan rumah yang mampu aku lakukan.

Duhai istriku, mari kita bangun rumah di syurga dengan meninggalkan perdebatan, demi Allah, perdebatan itu hanya akan meninggalkan permusuhan dan kebencian,maka bersabarlah dalam dakwah, ketika engkau sedang menasihati seseorang maka perhatikanlah hak-haknya,jika dia bertanya kepadamu maka jawablah dengan baik sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, serta bersabarlah,Jika ia mendebatmu maka tinggalkanlah dia.

Duhai istriku, janganlah engkau banyak bercanda, apalagi jika engkau membumbuinya dengan dusta, sungguh kedustaan itu akan meruntuhkan bagian rumahmu di surga kelak.

Duhai istriku, perbaguslah akhlakmu, berhiaslah dengan akhlak yang sholehah, berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena bukan saja engkau akan mendapatkan sebuah rumah di bagian teratas syurga, engkau juga akan mendapatkan kecintaan Allah, kemudian dari aku suamimu, dari anak-anakmu, dan dari karib kerabatmu dan dari seluruh kaum muslimin.

Duhai istriku, kenalilah dunia dengan segala perangkapnya dengan segala keburukan di dalamnya. Istriku berhiaslah dengan akhlaq yang sholehah.

Barangsiapa yang mengenal dunia, niscaya dia tidak akan senang dengan kemegahan yang ada didalamnya dan tidak akan bersedih dengan bencana yang ada di dalamnya.”

Oleh karena itu duhai istriku, mari kita lalui kehidupan di dunia ini sebagaimana seseorang yang asing, sebagaimana seorang pengembara dalam perantauanya, mengambil seperlunya saja apa yang menjadi hak kita, karena kita akan meninggalkan negri perantauan ini dan kembali kepada kampung halaman akhirat yang kekal.

Mari kita kumpulkan bekal sebaik-baiknya, semoga kelak ketika kita pulang ke kampung halaman kita, ada sebuah rumah yang indah menanti kita, sebuah rumah yang telah kita bangun sejak jauh hari dari sekarang ini, ketika masìh di dunia ini.

Istriku berhiaslah dengan akhlaq yang sholehah.

Baca juga tulisan berikut ini: